Sabtu, 06 September 2008

kesatria ...

keindahan cahaya yang menyilaukan
memantulkan semua keinginan dari dasar manusia
kegundahan akan semua yang telah berlalu
kembali bercermin pada diri yang telah hidup ...
dalam lubang kenistaan

setiap tetesan keringatnya menjatuhkan butir-butir keraguan
setiap desahannya telah menjual semua kesaksian
setiap gerakan mengusik altar suci perjanjian
dan simpul senyumnya memutar kembali siklus kegelapan ...
dari setiap helaian sayap yang telah jatuh

tak pantaslah sang bersayap kembali terbang
tak pantaslah sang bersayap menyalahkan sang cahaya

cahaya ...
sebuah instrumen penglihatan kenyataan
menerangi satu sisi
untuk menunjukan sisi gelap yang lain
apa salahnya ?

diatas tanah yang membisu
dibawah langit yang menangis
mencoba berteriak memanggilnya
yang ada ...
hanyalah keheningan mati

mencoba berteriak pada sang tanah
memukulnya dan terus memukulnya

sang tanah pun menjawab
dalam sebuah retakan
diatas sayap hancur yang telah menyentuhnya
menciptakan rongga tak bertuan
mengundang sang bersayap untuk masuk
dan menundukan kembali semua kebanggaan
untuk mengepakan kembali sayap yang telah hancur
untuk kembali terbang ...
sebagai seorang ksatria


(untuk para kesatria yang telah jatuh karena cahaya yang terlalu indah
kembalilah terbang)