Selasa, 25 Januari 2011

Media di Zaman Keraguan

Sekarang sang pembawa kabar mengaku malaikat

Tarian mereka yang elegan menutupi cacat
Menari diatas piringan hitam sang tua
tapi sang tua tidak bernyanyi jua
Hitam putih mimpi buruk para bocah
Tiang gantung menjadi begitu indah
Bukankah lebih baik mati daripada hidup terhina?
tidak juga...

Ini Zaman Keraguan

Larut dalam manusia yang mengalunkan lagu yang terbelenggu, mengawang, berpijak tanpa dasar...
Adalah sebuah ruang tanpa batas yang terbelah menjadi 2 labirin linear, tidak ada pertemuan antara keduanya.. 
Dari titik hitam yang mengkristal dalam jiwa, meluap melahap raga hingga tak nampak rupa diri dalam jalan panjang yang akhirnya adalah sebuah misteri, sekalipun cahaya adalah sebuah harapan besar...
Ya! semuanya mencari cahaya sekalipun hanya setitik, karena sangat melelahkan berada ditempat gelap ini, membutakan, membunuh kesadaran, hingga akhirnya kami tetap kaum terjajah yang menerbangkan tawa, melagukan tangis, mengejar asa, menatap masa, berlari dalam ruang waktu yang semua itu hanyalah sebuah subtansi dari esensi kosong yang tidak kami pahami. Jika ini lahir dari ketidak-mampuan untuk menyentuh cahaya dari tangan-tangan yang berbalut logika, rasionalitas, empirisme, yang mengaku sebagai sang kebenaran. Adalah kepalsuan lama yang telah mengkristal dan tertanam dalam benak tiap pengetahuan.